Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
Written on: February 27, 2021
Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja” - Hi friends, I hope you are all in good healthVISIT INFORMASI , In the article you are reading this time with the title Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post
Artikel WANITA, what we write you can understand. ok, happy reading.
Title : Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
link : Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
You are now reading the article Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja” with link address https://zoneinformasikita.blogspot.com/2021/02/istri-meminta-nafkah-pada-suami-adalah.html
Title : Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
link : Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
Jika ada yang mengatakan bahwa jadi istri kok bisanya cuma menghabiskan duit suaminya saja, maka jawab saja dengan santai, “Memang sudah begitu kok. Kalau nyari duit itu tugasnya suami.”
Fitrahnya, suami setiap pagi pergi keluar rumah, membanting tulang dan memeras otak, hanya demi mendapatkan uang untuk membelikan istri baju. Membeli kebutuhan makanan rumah. Atau untuk membeli susu anak-anaknya.
Itu bila dilakukan dengan ikhlas dan diniatkan beribadah, maka tentu akan mendapatkan pahala yang besar. Sekali lagi, ingatlah sebuah hadits Rasulullah SAW betikut ini;
“Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari no. 56).
Nah yang perlu diperhatikan adalah Imam Al Bukhari memasukkan hadits ini pada masalah ‘setiap amalan tergantung pada niat’. Ini menunjukkan bahwa mencari nafkah bisa menuai pahala jika diniatkan dengan ikhlas untuk meraih wajah Allah.
Namun jika itu hanya aktivitas harian semata, atau yakin itu hanya sekadar kewajiban suami, belum tentu berbuah pahala.
Tidak hanya itu, tapi harta yang diberikan untuk menafkahi anak dan istri akan semakin barakah, dan bermakna dalam bagi kehidupan keluarga.
Namun, sebagai seorang istri yang baik maka harus pandai-pandai pula dalam mengajukan permintaan ke suami. Janganlah meminta sesuatu yang kira-kira bisa membebani suami.
Jangan pula meminta dengan cara yang tidak baik. Tapi mintalah dengan cara yang sopan dan baik. Tapi suami juga jangan pelit sama istri.
Apabila suami istri saling menjaga, saling memahami dan mengetahui hal itu maka hubungan harmonis pun akan tetap terjaga.
Suami pun bakalan lebih tenang dalam mencari nafkah di luar. Ia juga lebih tenang mempercayakan rumah dan anak-anaknya pada istrinya. Kalau hati tenang, maka ia bisa bekerja dengan lebih giat.
Maka para suami, jangan lagi berkata bahwa istri kok bisanya cuma ngabisin duit saat ia meminta haknya pada suami. Dan para istri, juga jangan meminta sesuatu yang bisa membebani suami. Semoga dengan hal itu rumah tangga bisa sakinah ma waddah ra rahmah, hingga ke surga.
That's the article Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja”
That's it for the article Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja” this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.
You are now reading the article Istri Meminta Nafkah Pada Suami Adalah Hak, Jangan Dibilang “Bisanya Cuma Ngabisin Duit Aja” with link address https://zoneinformasikita.blogspot.com/2021/02/istri-meminta-nafkah-pada-suami-adalah.html